Salah satu aplikasi geotextile adalah untuk penanganan longsoran, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penanggulangan longsoran dengan bahan geosintetik atau geotekstil pada ruas jalan sebagai perkuatan timbunan jalan mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Geosintetik atau geotextile sebagai separator, yaitu mencegah bercampurnya agregat pilihan dengan lapisan asli tanah lunak
- Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan tanah dasar, yang mana material geosintetik atau geotekstil memiliki properties kekuatan tarik yang melawan pergerakan tanah dasar baik mengembang ataupun menyusut.
- Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan lereng jalan sementara atau permanen
- Geomembrane sebagai perkuatan pada bahu jalan, yang berfungsi untuk mencegah perubahan kadar air pada tanah dasar karena geomembran mempunyai sifat kedap air, tahan pelapukan terhadap zat kimia tanah, dan organisme pembusukan dalam tanah, selain itu mempunyai tahanan terhadap kekuatan tarik terhadap longsoran , daya tahan terhadap sobek, dan daya tahan coblos yang tinggi.
- Geotekstil non woven atau tanpa tenunan yang terbuat dari serat polyprophylene melalui proses needle punched adalah cocok untuk apliaksi pada tanah dasar yang banyak mengandung sisa-sisa tanaman karena mempunayi daya tahan coblos yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lainnya. Disamping itu geotekstil non woven memiliki sifat hidrolik propertis yang lebih bagus shingga bisa sekaligus berfunsi sebagai filter yang hanya melarutkan air tanpa membawa agregat tanah .
Langkah-langkah perhitungan adalah :
- Penentuan beban yang bekerja di ruas jalan
- Analisa stabilitas internal dengan menghitung : tebal lapis perkuatan tanah, panjang geotekstil di depan dan di belakang bidang longsor, panjang total geotekstil bidang longsor, panjang overlap bahan perkuatan, panjang overlap bahan perkuatan, analisis stabilitas lereng, stabilitas terhadap kuat dukung tanah.
Longsoran merupakan gerakan massa tanah pembentuk lereng. Penyebab dan sifat dari gerakan massa tanah atau longsoran pada umumnya tidak dapat terlihat, karena penyebabnya tertutup oleh berbagai macam endapan geologi dan sistem air tanah. Untuk memprediksi sifat, bentuk dan penyebab longsoran bukanlah sesuatu hal yang mudah. Ketelitian penyelidikan gerakan tanah atau longsoran ditentukan oleh seberapa besar pengaruh longsoran tersebut pada daerah sekitarnya.
Adapun sebab-sebab terjadinya longsoran yaitu :
- Penambahan beban pada lereng. Tambahan beban ini dapat berupa bangunan baru, tambahan beban oleh air yang masuk ke dalam pori-pori tanah maupun yang menggenang di atas permukaan tanah, beban dinamis baik akibat lalu lintas di atas pemukaan tanah.
- Penggalian pada kaki lereng yang menyebabkan tinggi lereng bertambah.
- Penggalian yang mempertajam tinggi lereng.
- Perubahan posisi muka air secara cepat (rapid downdown) (pada bendungan, sungai dan lain-lain)
- Kenaikan tekanan lateral oleh air (air yang mengisi retakan mendorong tanah ke arah lateral)
- Penurunan tahanan geser tanah pembentuk lereng oleh akibat kenaikan kadar air, kenaikan tekanan air pori, tekanan rembesan oleh genangan air di dalam tanah, tanah pada lereng merupakan tanah ekspansive yang perilakunya dipengaruhi oleh air.
- Getaran atau gempa bumi.
Salah satu metode perbaikan tanah pada longsoran yaitu dengan menggunakan dinding tanah bertulang. Perkuatan tulangan dapat berupa tulangan lajur, tulangan grid tulangan lembaran dan tulangan angker. Dalam hal ini geosintetik dapat diaplikasikan pada tulangan grid dan tulangan lembaran.
0 Comments