Mengenal Metode Pengeringan beton (curing)

curing-beton

Written By: imampamungkas

September 14, 2020

Curing atau Pengeringan Beton

Curing merupakan suatu usaha perawatan beton setelah beton dicor. Perawatan beton wajib dilakukan karena bertujuan untuk menjaga kelembaban dan temperatur yang diperlukan bagi semen untuk melakukan proses hidrasi dengan sempurna. Untuk proses ini geotextile nonwoven diletakkan dipermukaan beton yang baru dicor dengan melakukan penyiraman agar kelembaban beton terjaga.

Pelaksanaan perawatan beton dilakukan setelah beton mengalami atau memasuki fase hardening (untuk permukaan beton yang terbuka) atau setelah bekisting beton dilakukan bongkaran dengan durasi tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi yang diperlukan untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton. Proses curing pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya tahan beton. Proses curing ini meliputi pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode waktu tertentu.

curing-beton

A. TUJUAN PERAWATAN BETON

  • Menjaga beton dari kehilangan air semen yang banyak pada saat-saat setting time concrete.
  • Menjaga perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar.
  • Stabilitas dari dimensi struktur.
  • Mendapatkan kekuatan beton yang tinggi.
  • Menjaga beton dari kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama
  • Menjaga keretakan.

B. METODE PERAWATAN BETON

Terdapat berbagai macam metode curing beton yang umum dilakukan baik dengan pembasahaan sederhana, penguapan dan menggunakan membran. Pemilihan cara yang tepat dalam melakukan pemeliharaan beton merupakan hal yang harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap biaya yang akan dikeluarkan.

1. Perawatan Dengan Pembasahan

Menaruh beton segar dalam ruangan yang lembab (dilakukan pada beton uji).
Menaruh beton segar dalam genangan air (dilakukan pada beton uji).
Menyelimuti permukaan beton dengan air.
Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah.
Menyirami permukaan beton secara continue.
Melapisi permukaan beton dengan material khusus (Curing Compound)

2. Perawatan Dengan Penguapan / Steam
Sebelum perawatan dengan penguapan dilaksanakan, beton harus dipertahankan terlebih dahulu dan berada pada suhu 10°-30°C selama beberapa jam. Perawatan dengan penguapan berguna pada daerah yang mempunyai musim dingin. Perawatan ini harus diikuti dengan perawatan dengan pembahasan setelah lebih dari 24 jam, minimal selama umur 7 hari, agar kekuatan tekan dapat tercapai sesuai dengan rencana pada umur 28 hari. Perawatan dengan penguapan dilakukan dengan 2 cara yaitu :

  • Perawatan dengan tekanan yang rendah berlangsung selama 10-12 jam dengan tekanan berkisar antara 40°-55°C
  • Perawatan dengan tekanan tinggi berlangsung selama 10-16 jam dengan tekanan pada suhu 65°-95°C, dengan suhu akhir 40°-55°C.

3. Perawatan Dengan Membran
Membran yang digunakan untuk perawatan beton ini merupakan penghalang fisik untuk menghalangi penguapan air. Bahan yang digunakan harus kering dalam waktu 4 jam (sesuai final setting time), dan membentuk selembar film yang continue, melekat dan tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang-lubang halus dan tidak membahayakan beton. Lembaran plastik atau lembaran lain yang kedap air dapat digunakan dengan sangat efesien. Perawatan dengan menggunakan membran sangat berguna untuk perawatan pada lapisan perkerasan beton (rigid pavement). Cara ini harus dilaksanakan sesegera mungkin setelah waktu pengikatan beton. Perawatan dengan cara ini dapat juga dilakukan setelah atau sebelum perawatan dengan pembahasan.

Kamu Mungkin Juga Suka…

0 Comments